DEPOK (Gentalamedia) — Tiga dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa berhasil lolos sebagai pembicara di ajang Annual International Conference on Islam, Science and Society (AICIS+) 2025. Ketiga dosen tersebut yaitu Budi Juliandi, MA, Fika Andriana, M.Ag dan Mauloeddin.
Dalam forum ilmiah ini, ketiga dosen IAIN Langsa mempresentasikan makalahnya dengan kajian yang berbeda – beda, diantaranya Budi Juliandi mengangkat tema “The Ghriba Pilgrimage of Jews Minority and its Inclusion in Tunisia”.
Makalah ini mengupas tentang krisis kemanusiaan hari ini dan konflik Yahudi dan Muslim di Palestina, relasi antariman minoritas Yahudi dan mayoritas Muslim di Tunisia lewat ritual tahunan yang sudah berjalan ratusan tahun di Sinagog tertua di Djerba Tunisia dapat menjadi success story bagaimana perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk saling membangun perdamaian dan harmoni di dalam negeri.
Kemudian Fika Andriana, M.Ag dengan judul “From Prayers to Barrels: A Phenomenological Study on Ecotheology and Moral Economy in Traditional Oil Processing of Ranto Peureulak, Aceh”.
Paper tersebut menyoroti keterkaitan antara spiritualitas Islam, kesadaran ekologis, dan ekonomi moral masyarakat lokal dalam aktivitas pengolahan minyak tradisional di Ranto Peureulak, Aceh. Melalui pendekatan fenomenologis, penelitian ini menggali nilai-nilai religius dan etika lingkungan yang hidup dalam keseharian masyarakat, sekaligus menunjukkan relevansi konsep ekoteologi Islam dalam isu keberlanjutan modern.
Selanjutnya Moeluddin mengusng tema, BREAKING CYCLES: Qiwamah, Mental Health Mediation, and Online Gambling as the Multidisciplinary Islamic Response to Aceh’s Gen Z Crisis.
Penelitian ini menyelidiki hubungan antara tidak memiliki ayah, kerentanan kesehatan mental, dan perjudian online, kecanduan di kalangan remaja Generasi Z di Aceh, Indonesia, melalui kerangka etika Qiwamah dan inovasi multidisiplin.
Konferensi internasional ke-24 ini berlangsung di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, pada 29–31 Oktober 2025.
Mengusung tema “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future,” AICIS+ tahun ini menghadirkan kajian lintas disiplin yang menggabungkan ilmu keislaman, sains, teknologi, dan sosial.













Komentar Pembaca