LANGSA (Gentalamedia) — Stadium General menjadi bagian dari komitmen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa dalam meneguhkan visi sebagai fakultas yang unggul dalam pengembangan ilmu pendidikan berbasis nilai-nilai Islam dan literasi akademik.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme. Mahasiswa aktif berdialog dan mengajukan pertanyaan kritis terkait strategi membangun literasi di lingkungan sekolah.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap lahir calon guru yang tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga memiliki kepekaan literasi dan semangat ilmiah yang tinggi,”ujar Dekan FTIK IAIN Langsa Dr. Sabaruddin, M.Si, Senin (20/10/2025).
Stadium General dengan tema “Guru Literat, Siswa Hebat: Menjadi Teladan dalam Budaya Ilmiah” ini berlangsung di Aula Lab Terpadu IAIN Langsa dengan menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Tien Rafida, M.Hum., akademisi dan pakar literasi pendidikan yang dikenal luas di bidang pengembangan budaya ilmiah di kalangan guru dan mahasiswa.
Dr. Sabaruddin, M.Si, menegaskan pentingnya peran guru literat dalam membangun generasi pelajar yang hebat dan berbudaya ilmiah.
“Guru literat bukan hanya mampu membaca dan menulis, tetapi juga berpikir kritis, selektif terhadap informasi, dan mampu menularkan semangat ilmiah kepada peserta didiknya. Dari guru yang literat, akan lahir siswa yang hebat,” ungkapnya.
Dr. Sabarudin juga menambahkan bahwa budaya ilmiah harus menjadi napas utama di lingkungan akademik FTIK. Menurutnya, mahasiswa calon guru tidak cukup hanya memahami teori pendidikan, tetapi juga perlu menginternalisasi nilai-nilai keilmuan, kejujuran akademik, dan semangat riset.
“Budaya ilmiah bukan hanya tentang karya tulis atau jurnal, tetapi tentang sikap ingin tahu, terbuka terhadap kritik, dan berani mencari kebenaran melalui proses ilmiah,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Tien Rafida mengajak seluruh mahasiswa dan dosen untuk menjadikan literasi sebagai gerakan akademik yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa menjadi guru literat berarti mampu mengintegrasikan kemampuan literasi membaca, menulis, berpikir kritis, serta beretika digital dalam kegiatan pembelajaran.
“Guru literat adalah agen perubahan. Ia bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi membentuk karakter berpikir ilmiah dan membangun peradaban,” jelasnya.
Prof. Tien juga menyoroti pentingnya sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam membangun atmosfer ilmiah di kampus. Menurutnya, budaya riset dan literasi tidak akan tumbuh tanpa keteladanan dari para pendidik.
Acara ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh oleh Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, didampingi Dekan FTIK Dr. Sabaruddin, M.Si, para Wakil Dekan, dosen, serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FTIK.
Komentar Pembaca