LANGSA (Gentalamedia) – Mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa menggelar International Workshop on Zakat and Waqaf secara hybrid pada 29 -31 Oktober 2024.
Dengan tema “Elevating Impact: Professional Practices for Effective Zakat and Waqf Management,” acara ini bertujuan meningkatkan kapasitas profesional pengelolaan zakat dan wakaf serta memaksimalkan dampak sosialnya.
Kegiatan ini diikuti secara langsung dan daring oleh peserta dari berbagai daerah dan negara.
Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan zakat dan wakaf agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas.
“IAIN Langsa berkomitmen menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang ini. Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf merupakan satu-satunya di Aceh, dan kami yakin para alumni kami memiliki keterampilan untuk membangun Aceh yang makmur dan sejahtera,” ujar Prof. Ismail.
Dekan FEBI IAIN Langsa, Dr. Muhammad Amin, MA, mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah, melalui BKPSDM dan Kementerian Agama di Aceh, membuka peluang bagi lulusan Manajemen Zakat dan Wakaf dalam rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
“Lulusan kami memiliki kompetensi dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Dengan pengelolaan yang tepat, minat masyarakat untuk berzakat dan berwakaf akan meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada kemajuan umat,” jelasnya.
Ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf, Nanda Safarida, ME, menambahkan bahwa acara ini merupakan implementasi MoU antara IAIN Langsa dan ISDEV-USM Malaysia sebagai upaya memenuhi standar internasional untuk akreditasi program studi.
“Kami akan terus berkomitmen melaksanakan program-program internasional bekerja sama dengan kampus-kampus berstandar internasional,” katanya.
Dr. Shereeza Mohamed Saniff dari ISDEV-USM Malaysia menggarisbawahi pentingnya kualitas SDM dalam pengelolaan wakaf demi kesejahteraan masyarakat. Muhammad Haikal, ST., MIFP, Kepala Baitul Mal Provinsi Aceh, membahas tantangan dalam pengelolaan zakat dan wakaf ke depan agar lebih efektif dan tepat sasaran. “Penguatan literasi zakat dan wakaf serta regulasi yang tepat akan sangat membantu dalam pengelolaan yang lebih optimal,” tuturnya.
Dr. Muhammad Hasbi Zaenal, Direktur Riset dan Pengembangan Zakat BAZNAS RI, menekankan besarnya potensi zakat di Indonesia. “BAZNAS RI akan terus meningkatkan penerimaan zakat dan mendistribusikannya secara amanah melalui SDM unggul, termasuk lulusan program studi zakat,” ungkapnya.
Workshop yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, pejabat BKPSDM dari Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa, Direktur ISDEV USM Malaysia Prof. Dr. Shahir Akram Hassan, serta masyarakat ini berlangsung secara hybrid, sehingga memungkinkan partisipasi dari berbagai daerah dan negara, mendukung pengembangan profesionalitas pengelolaan zakat dan wakaf di tingkat nasional dan internasional. (*)
Komentar Pembaca