LANGSA (Gentalamedia) — Kehadiran keuangan sosial Islam seperti zakat, wakaf dan infaq jika dikelola secara profesional akan mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh.
Demikian disampaikan Dr. Muhammad Dayyan, M.Ec dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Langsa saat menyampaikan materinya pada acara Fokus Group Discussion tentan Analisis Ekonomi Regional yang berlangsung di KPPN Regional Langsa, Jum’at (28/6/2024).
Dayyan menyebutkan, saat ini Ekonomi Aceh menunjukkan tren pertumbuhan dari tahun 2022 ke 2024 dan penurunan kemiskinan secara perlahan dan tipis pada angka 14,5 ke angka 14,2 persen. Artinya ekonomi Aceh belum menggembirakan di tengah dana otsus yang besar.
*Pemerintah bersama lembaga terkait masih harus bekerja keras untuk menekan angka pengangguran di Aceh,”imbuhnya.
Ia menekankan pentingnya peran Keuangan Sosial Islam seperti Zakat, Wakaf dan Infaq dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Aceh. Disamping itu pemerintah perlu memaksimalkan dana APBN pada program program yang dapat menyerap tenaga kerja yang berkelanjutan seperti menstimulasi produksi UMKM dan menghidupkan objek wisata yang memiliki efek positif bagi terserapnya tenaga kerja masyarakat.
“Keuangan Sosial Islam penting untuk ditingkatkan guna menambah daya beli masyarakat bawah yang berdampak pada peningkatan produksi barang dan jasa akibat bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dibeli masyakat,”jelasnya.
Dayyan juga menambahkan bahwa faktor lain yang menghambat ekonomi adalah maraknya judi online dimana banyak uang yg beredar yang dibelanjakan oleh pelaku judi tdk berdampak pada sektor ril namun beredar dikalangan tertentu saja. Disamping akibat judi onlin pada kehidupan sosial masyarakat yang buruk. (*)
Komentar Pembaca