BANDA ACEH (Gentalamedia) – DPP Partai Aceh (PA) mengganti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh periode 2019-2024 Saiful Bahri dan menunjuk Zulfadhli, A.Md sebagai Ketua DPR Aceh masa sisa periode 2019-2024, Senin (25/9).
Pergantian Ketua DPR Aceh tersebut tertuang dalam Surat Keputusan DPP Partai Aceh Nomor: 006/KPTS-DPP/A/PA/IX/2023, tertanggal 23 September 2023 yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PA H. Muzakir Manaf, Sekretaris Jenderal DPP PA H. Kamaruddin Abubakar dan Ketua Majelis Tuha Peut PA Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa DPP PA mengusulkan pemberhentian Ketua DPR Aceh Saiful Bahri dan menunjuk Zulfadhli, A.Md sebagai pengganti sebagai Ketua DPR Aceh masa sisa periode 2019-2024.
Juru Bicara (Jubir) DPP PA Nurzahri kepada Gentalamedia menyampaikan, bahwa pergantian Ketua DPR Aceh tersebut sebagai proses penyegaran dalam organisasi.
“Rotasi Ketua DPR Aceh ini yang kedua kalinya dilakukan oleh DPP PA. Mualem (Muzakir Manaf -red) selaku pimpinan Partai Aceh selalu melakukan proses evaluasi terhadap kinerja Anggota DPR Aceh dari PA dan bila di rasa ada permasalahan atau kurang efektif, maka rotasi adalah pilihan terbaik yang harus dilakukan,” sebut Nurzahri.
Dijelaskannya, pilihan rotasi terhadap Ketua DPRA kali ini jatuh kepada Zulfadli atau lebih dikenal dengan sebutan Abang Samalanga. Yang bersangkutan merupakan sosok yang sudah di kenal oleh kalangan luas sebagai salah satu Anggota DPR Aceh yang vokal dalam memperjuangkan permasalahan rakyat.
Lanjutnya, sosok Zulfadhli juga merupakan salah satu kandidat dari 5 orang kandidat pilihan Tim 9 Partai Aceh periode sebelumnya ketika proses rotasi terhadap saudara Dahlan Jamaludin di lakukan.
“Jadi pada prinsipnya proses pergantian DPR Aceh kali ini juga merupakan hal biasa yang dilakukan oleh Partai Aceh untuk efektivitas kinerja DPR Aceh. Sehingga Pimpinan Partai Aceh berharap agar seluruh Anggota DPR Aceh tetap fokus bekerja pada bidangnya masing-masing dan tidak terjebak dalam intrik-intrik pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta kepada seluruh kader untuk tetap tenang dan fokus pada kerja-kerja pemenangan Partai Aceh,” ungkap Nurzahri.
Tambahnya, kepada masyarakat Aceh, juga diharapkan bahwa proses rotasi ini bisa memberikan keyakinan kepada seluruh rakyat, bahwa pimpinan dan pengurus Partai Aceh tetap komit terhadap perjuangan Aceh. Baik dari sisi kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA maupun dari sisi kesejahteraan rakyat di semua sektor. (**)
Komentar Pembaca