ACEH UTARA (Gentalamedia) – Forum Karang Taruna Lingkungan PT PIM yang meliputi Gampong Tambon Baroh, Tambo Tunong, Paloh Gadeng, Blang Naleung Mameh dan Keude Krueng Geukueh, mengklarifikasi aksi demo yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di depan gerbang PT PIM pada Senin, 21 Agustus 2023.
Ketua KTGS Tabon Baroh, Zumarlin Wantara mengatakan, bahwa aksi demo yang terjadi di depan gerbang PT PIM bukan dari Karang Taruna lingkungan PT PIM. Pihaknya juga tidak mendukung aksi yang menimbulkan kegaduhan tersebut.
Dijelaskannya, tuduhan terhadap para Ketua Pemuda lingkungan PIM dan Geusyik yang dilontarkan oleh oknum masyarakat di gampong masing-masing yang mengkondisikan jatah pekerjaan selama ini kepada kalangan keluarga serta tidak memiliki kemampuan dalam mengelola organisasi, tidak benar dan fitnah.
“Hari ini masyarakat Dewantara bisa melihat bagaimana kiprah Karang Taruna dalam melakukan sosial kemasyarakatan di gampong masing-masing. Apalagi berbicara terkait Karang Taruna di lingkungan PT PIM, selama ini selalu keluar sebagai Karang Taruna terbaik Provinsi Aceh di beberapa tahun belakangan,” ungkap Zumarlin Wantara.
Hal senada juga disampaikan Ketua KTAB Karang Taruna Ade Beurata Keude Krueng Geukueh, Zulfikar SPd. Dirinya sangat menyayangkan adanya masyarakat yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang tidak memiliki tujuan akhir.
“Kita menilai, dalam setiap kegiatan PIM selama ini tidak diam-diam saja terhadap lingkungan, hal ini bisa ditanyakan kepada Humas PIM. Jika pun direalisasikan tuntutan segilintir kelompok ini, maka gamponglah yang pertama kali mendapatkannya, tidak mungkin kelompok yang datang secara kondisional menerima tuntutan mareka,” sebut Zulfikar.
Tambahnya, bila hal ini terjadi dimana harga diri para Geuchik dan Ketua Pemuda, selaku lembaga yang memiliki legalitas di Gampong masing-masing dan notabanenya adalah lembaga mitra dan pembantu urusan sosial dibawah pemerintahan gampong.
Sementara Ketua Karang Taruna Khalifah Razak Blang Naleung Mameh, Adi Sofyan didampingi Ketua KTBP Karang Taruna Bina Pemuda Tambon Tunong, Murdani dengan tegas mengatakan, Forum Pemuda lingkungan PT PIM tidak dalam membela siapapun, baik PT maupun para pemuda yang beberapa hari ini terus melakukan demonstrasi menuntut pekerjaan di PT PIM.
Dirinya berharap masyarakat yang sedang melakukan demo bubar, nanti pihaknya siap di garda terdepan bila PT PIM tidak memenuhi hal-hal yang menjadi tuntutan masyarakat melalui surat-surat forum yang telah disampaikan.
Terakhir ketua KTRP Karang Taruna Rincong Pusaka Gampong Paloh Gadeng, Ibnu Hajar, terkait permasalahan ini mempertanyakan responsif anggota DPR baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Pusat bahkan DPD.
Dirinya minta para wakil rakyat ini peduli dengan nasib masyarakat Dewantara dan generasi muda yang terus berharap pada satu-satunya perusahaan yang masih eksis di wilayah mereka, sementara pertumbuhan penduduk terus meningkat.
“Mana investor yang dijanjikan, mana lapangan kerja yang diperjuangkan dengan pengelolaan anggaran begitu besar, kami di Dewantara butuh 3 pabrik lagi untuk mengurangi angka pengangguran,” demikian tutup Ibnu.
Masa Aksi Gampong Lingkungan Perusahaan Dirikan Tenda
Sementara itu puluhan massa aksi yang menamakan diri Association Pemuda Daerah (APD) di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara yang telah melakukan aksi sejak Senin (21/8) sore lalu, kini mulai mendirikan tenda di depan pintu gerbang PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Aceh Utara.
Menurut Muhammad Isa selaku koordinator aksi, pihaknya mendirikan tenda tersebut lantaran manajemen dari PT PIM tidak satu orang pun datang menjumpai pihaknya.
“Aksi ini akan kami bubarkan setelah Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT PIM mau menjumpai kami dan mendengar langsung tuntutan yang akan disampaikan,” kata Isa.
Dalam tuntutannya, massa meminta PT PIM wajib merekrut seluruh pemuda yang tergabung dalam APD untuk mengisi kekosongan tenaga kerja atau Pekerjan Waktu Tertentu (PKWTT) yang sudah pensiun dan meninggal dunia.
Massa juga meminta PT PIM wajib memberikan pelatihan, pendidikan magang dan pekerja lapangan ke pemuda yang tergabung dalam APD. Selanjutnya sebelum adanya rektrutmen tenaga kerja baik skil maupun non skil, agar PT PIM dapat melakukan pembinaan melalui UMKM oleh TJSL dengan program CSR bagi pemuda untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan masyarakat di lingkungan perusahaan.
Massa juga meminta PT PIM untuk mengeluarkan tenaga kerja non skil yang berasal dari luar daerah dan menunjuk APD sebagai penyalur tenaga kerja non skil selaku pokja perektrutan, serta memberi upah non skill sesuai UMP. (*)
Komentar Pembaca