BANDA ACEH (Gentalamedia) – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyerahka bantuan vitamin, obat-obatan dan APD untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh.
Bantuan yang diserahkan Koordinator Kelompok Mutu dan Keamanan Pakan Direktorat Pakan Kementan tersebut, diterima langsung oleh Plt. Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, di aula Disnak Aceh, Banda Aceh, pada Sabtu (18/6).
Zalsufran mengatakan, Pemerintah Aceh memberikan perhatian serius terhadap merebaknya virus PMK. Gubernur bahkan memerintahkan langsung untuk melakukan penanganan dan pengendalian virus yang terserang pada ternak masyarakat .
“Beliau (Gubernur-red) bahkan turun langsung memberikan bantuan kepada peternak di Aceh Barat Daya. Pada 16 Juni lalu, pak Gubernur selain menyerahkan obat, juga ikut menyemprotkan obat pada kuku sapi yang terluka,” Zalsufran.
Dikatakannya lagi, bahwa gubernur telah mengimbau agar peternak tidak khawatir berlebihan dan jangan sampai ” Panic Selling” terhadap PMK. Karena penyakit ini bisa disembuhkan dengan pemberian obat-obatan dan pembersihan kandang secara berkala.
Terkait bantuan obat-obatan, vitamin dan APD untuk penanganan PMK dari Kementan tersebut, Zalsufran mengatakan, bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan kepada Kabupaten/Kota dan kepada Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hiajuan Pakan Ternak Indrapuri.
Sementara itu, drh. M Syukron Amin, Koordinator Kelompok Mutu dan Keamanan Pakan Direktorat Pakan Kementan, menyebutkan pemerintah pusat memberikan perhatian serius atas penyebaran PMK di Aceh.
Ia berharap kedatangan obat-obatan untuk penyakit PMK ini bisa membantu Aceh untuk mencukupi kebutuhan stok obat. Pemerintah Aceh nantinya yang akan mendistribusikan obat-obatan itu.
“Lokasi mana yang sangat membutuhkan, metodenya seperti apa, dan yang mengerti di lapangan tentu kawan-kawan di sini. Kita upayakan bersama agar penyakit ini cepat tuntas terutama di Aceh,” kata Syukron.
Syukron berpesan agar para peternak mengklaster lokasi jelajah hewan dalam hal ini sapi, kerbau dan kambing. Jika ada kawanan yang terjangkit, maka kawanan lain sebisa mungkin dihalau agar tidak mencari makanan ke kawasan yang sama. (ril/bh)
Komentar Pembaca