LHOKSEUMAWE – Yayasan Geutanyoe bersama IOM menurunkan tim pendidikan Mental health Physicososial Support (MHPSS) dan Gender Base Violence (GVB) untuk pengungsi perempuan dan anak Rohingya di BLK Kandang di Lhokseumawe selama satu bulan kedepan.
Demikian disampaikan oleh Humanitaryan Coordinator Yayasan Geutanyoe, Nasruddin kepada gentalamedia, (8/1/2022).
Kegiatan ini akan dilakukan pasca karantina yang dilakukan oleh Satgas Civid 19, karena keselamatan bagi pengungsi maupun staf adalah hal yang utama
Selain bantuan kepada pengungsi, Yayasan Geutanyoe juga akan mensosialisasikan hukum adat istiadat Aceh kepada pengungsi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada refugee Rohingya tentang hukum adat dan budaya yang berkembang dan aturan yang ada di masyarakat di Aceh.
Lanjutnya, Yayasan Geutanyoe bersama dengan IOM juga akan memberikan edukasi khsusus kepada warga di sekitar soal apa itu perdagangan manusia dan apa itu smuggler.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman khsusus hal itu kepada warga, dan ini adalah upaya dari Yayayasan Geutanyoe dan IOM dalam membangun kapasitas masyarakat lokal (host community education) dan membangun kewaspadaan terhadap isu perdagangan manusia
Buka hanya itu saja, Yayasan Geutanyoe bersama IOM juga sudah memberikan bantuan masa tanggap darurat baik berupa makanan, layanan kesehatan maupun pakain seperti, sandal, mukena, jilbab dan kain kepada 105 pengungsi Rohingya
“Sebagai lembaga lokal kami sangat berterima kasih kepada IOM yang telah bahu membanhu dalam penanganan refugee di Aceh ,” pungkasnya
Komentar Pembaca