LANGSA – Internal Kampus Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa terjadi kekisruhan, hal ini membuat mahasiswa merasa gerah.
Karenanya, sebagai bentuk protes mahasiswa pada Jumat (10/9/2021), membentangkan spanduk di Gapura Kampus di Jalan Perumnas Gampong Paya Bujuk Seulemak, Kecamatan Langsa Baro yang bertuliskan” Selamat Datang di Kampuns Biro, Jangan Kotak2an Mahasiswa,”
Namun, spanduk itu tidak berlangsung lama dan pada hari itu juga diturunkan oleh pihak kampus.
Wakil Presiden PEMA USCND Langsa, Egik Tajasahak, kepada gentalamedia.com, Sabtu (11/9/2021), menuturkan, bahwa kondisi kampus saat ini sudah tidak harmonis seperti dahulu. Hal ini berawal dari konflik internal Yayasan Cut Nyak Dhien telah mengubah kondisi situasi proses belajar dan mengajar serta kegiatan akademik lainnya di kampus USCND.
“Hal ini dirasakan oleh dosen dan mahasiswa, dimana proses belajar dan mengajar tidak terlaksana seperti kondisi sebelumnya yang lebih teratur dan dikelola dengan baik oleh prodi masing-masing,” sebutnya.
Katanya, ketidaknyamanan ini juga dirasakan oleh dosen karena perombakan struktural yang sangat progresif tanpa pertimbangan kepentingan akreditas dan kegiatan akademik. Menurut informasi yang diterimanya, bahwa saat ini sudah tidak adanya keharmonisan diantara sesama dosen bahkan hubungan dosen dan mahasiswa pun tidak harmonis seperti sebelumnya.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap organisasi mahasiswa seperti PEMA, BEM, Himpunan dan UKM. Seperti dirasakan oleh anggota PEMA yang sudah dipilih pada Mubes pada 24 April 2021 yang lalu, sampai saat ini belum dilantik bahkan ada wacana oleh Wakil Rektor Bagian Kemahasiswaan untuk membubarkan PEMA terpilih dan melakukan Mubes ulang.
Padahal, katanya, proses Mubes sudah dijalankan sesuai amanat AD/ ART PEMA USCND dan laporan pertanggungjawaban telah disampaikan di depan forum mubes mahasiswa USCND.
Hal ini sangat merugikan kredibilitas organisasi mahasiswa yang seharusnya ikut bersama pihak pengelola/rektorat kampus USCND dalam melakukan kegiatan kegiatan akademik dan non akademik seperti kegiatan perkenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB)
Lanjutnya, pelaksana PKKMB yang dilakukan pada 9 sampai 11 September 2021, sama sekali tidak melibatkan anggota PEMA dalam kegiatan tersebut.”Kami menilai pihak rektorat sengaja membenturkan sesama mahasiswa, dengan memilih panitia PKKMB tidak berdasarkan usulan pengurus PEMA yang telah terbentuk,” ujarnya lagi.
Oleh karena itu, maka kami meminta kepada pihak kampus agar seluruh organisasi mahasiswa (Ormawa) kampus yang sudah terbentuk dan terpilih segera di SK-kan dan di Lantik dan mengembalikan peran Ormawa yang sudah diambil alih oleh birokrasi.
Kemudian, kembalikan kenyamanan mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar dan memperjelas plot anggaran Ormawa kampus yang sampai hari ini tidak di publis.
“Segera kembalikan kondisi kampus menjadi lebih stabil dan kondusif sehingga proses belajar dan mengajar bagi mahasiswa dapat berjalan lebih nyaman dan tenang dalam menyelesaikan perkuliahan,” pintanya.
Sementara itu, Rektor USCND Langsa, Desi Pasca Sari Sembiring, ketika dikonfirmasi gentalamedia.com, Sabtu (11/9/2021), via WhatsApp tidak mau membalas. Padahal pesan yang dikirim sudah dibaca dengan tanda contreng dua biru.
Begitupun juga ketika di telepon berulang kali tidak mau menangkat telepon selularnya.
Komentar Pembaca