LANGSA – Akhirnya, Kota Langsa kembali ke zonasi oranye yang berisiko sedang penyebaran virus corona. Namun demikian, Satgas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Kota Langsa tidak akan pernah berhenti dalam mengedukasi sekaligus merazia tempat-tempat kerumunan untuk mencegah melebarnya virus yang sangat kita takuti ini.
Demikian disampaikan Juru bicara COVID 19 Kota Langsa M. Husin, kepada gentalamedia com diruang kerjanya Kamis (9/9/2021).
Dikatakan Husin, keluarnya Kota Langsa dari zona merah berkat kerjasama kita semua pihak dalam menekan angka positif Covid 19. Satgas terus bekerja siang dan malam agar Kota Langsa benar-benar dalam zona aman seperti harapan kita semua.
“Mudah-mudahan 14 hari kedepan Kota Langsa dapat turun lagi menjadi zona kuning.
Kita sangat mengharapkan ke masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Karena, dengan posisi di zona oranye bukan berarti kita bisa sesuka hati tanpa peduli terhadap prokes. Kalau prokes tidak diindahkan ada kemungkinan kita kembali ke zona merah dan ini sesuatu yang tidak kita harapkan,” ucap Husin.
Menurut M. Husin yang juga Kadis Kominfo, bahwa zonasi itu ditetapkan oleh Satgas Covid 19 Nasional sesuai laporan kasus di daerah dan bukan olahan sesuka hati BNPB Pusat tapi ada indikator-indikator tertentu yang menjadi ukuran penilaian.
Kemudian, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2021 Tentang PPKM Level 3. 2 dan 1, bahwa meskipun sudah berada pada zona oranye dan Level 3 penguatan 3T yaitu Testing. Tracing dan Treatment perlu terus diterapkan.
Penerapan testing ini dgn target positif harus lebih kecil dari 10% ditingkatkan terhadap suspek yaitu mereka yang bergejala dan juga kontak erat dites perhari. Tracing dilakukan sampai mencapai lebih dari 15 kontak erat perkasus konfirmasi dan karantina perlu dilakukan pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat dan harus segera diperiksa jika positif maka perlu dilakukan Isolasi.
Selanjutnya, steatment dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat dan kritis yang perlu dirawat di rumah sakit.
“Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan,” tutup M. Husin yang juga Dosen Ilmu Komunikasi pada IAIN Langsa.
Komentar Pembaca