LANGSA – Sejumlah rumah di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Lorong Kuburan Gampong Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama terancam roboh. Pasalnya, sejaka beberapa terakhir ini Kota Langsa diguyur hujan yang menyebabkan bantaran DAS tersebut terkikis sungai (erosi).
Kondisi ini sudah berangsur sepekan dan belum ada penanganan serius oleh pemerintah daerah setempat melalui instansi terkait.
Salah seorang warga gampong setempat, Afriadi (41) kepada gentalamedia.com, mengakui, pengikisan bantaran (erosi) DAS Krueng Langsa, sudah lama terjadi, tapi selama sepekan ini lebih parah diakibatkan hujan gunung disertai arus air yang deras dan debit air yang tinggi.
“Lihat kondisi talut disepanjang bantaran sungai roboh, sementara dapur rumah saya berpapasan dengan talut tersebut. Apabila tidak segera diperbaiki rumah saya bisa amblas,”ujarnya.
Karenanya, untuk sementara mengantisipasi terjadinya erosi tidak begitu parah, terpaksa membuat cerocok bambu dan membentengnya dengan tanah yang dimasukan kedalam goni untuk menahannya.
“Saya lakukan sendiri untuk membuat penahanan terjadi erosi dengan cara memasnag cerocok bambu dan tanah yang dimasukan dalam goni secara manual, karena dikhawatirkan bila hujan kembali turun arus air deras pengikisan bantaran talut semakin parah nantinya,”ujarnya lagi.
Dirinya mengharapkan, ada perhatian dari pemerintah daerah setempat melalui instansi terkait, untuk segera memperbaikinya, terlebih dimusim penghujan sekarang dikhawatirkan erosi akan berlanjut.Selain itu, dikhawatirkan bila air sungai meluap dan menghantam tepian sungai, tanahnya longsor dan mengikis pondasi pemukiman penduduk.
Sementara Geuchik Sidorejo, Tgk Shalahuddin, mengatakan pihaknya sudah pernah menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan ditembuskan ke Wali Kota Langsa terkait prihal tersebut. Karena pihak gampong tidak mampu mengatasinya dengan menggunakan dana desa.
Diakuinya, karena anggaran perbaikannya besar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang masih dijabat Ali Mustafa saat itu berupaya mengusulkan kegiatan tersebut melalui APBN.
Kepala BPBD setempat, Nursal, mengatakan, sudah mengetahui informasi adanya terjadi erosi di gampong tersebut dan pada Sabtu (4/8/2021) sudah melakukan pengecekan untuk melihat langsung dan ternyata benar.
“Kita sudah kroscek ke lapangan dan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) setempat, untuk mengatasi persoalan tersebut,” pungkasnya.
Komentar Pembaca