BANDA ACEH – Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Fakhrurrazi Yusuf, mengatakan, pihaknya siap untuk terus menjalankan tugas dalam rangka mewujudkan reintegrasi Aceh dengan melakukan berbagai program untuk keberlanjutan perdamaian dan membangun Aceh lebih baik lagi.
Dijelaskannya, salah satu program yang telah pihaknya lakukan adalah memberikan lahan pertanian untuk mantan kombatan, tahanan politik dan korban konflik. Program tersebut, kata dia, sesuai dengan amanat MoU Helnsinki.
“Salama tahun 2019 sampai 2021 kami telah melakukan sertifikasi dan menyerahkan 3.575 hektar lahan di Aceh Utara, Aceh Timur, Pidie Jaya kepada mereka yang diamanatkan dalam MoU Helsinki,” kata Fakhrurrazi, pada peringatan 16 tahun damai Aceh yang digelar Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di GOR Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Minggu, (15/8/2021).
Ia mengatakan, untuk tahun depan pihaknya kembali akan menyerahkan 1.000 hektar lahan di Nagan Raya kepada mantan kombatan, tahanan politik dan korban konflik. Bupati setempat telah menyediakan lahan tersebut.
Selain itu, kata Fakhrurazi, pada tahun 2021 ini BRA telah memberikan bantuan kepada 463 orang masyarakat Aceh yang terdampak konflik. Pada tahun yang sama juga pihaknya menyerahkan bantuan sosial kepada 200 orang anak yatim.
Berbagai upaya merawat perdamaian Aceh terus dilakukan BRA. Sambung Fakhrurrazi, dalam tahun ini pihaknya gencar mensosialisasikan sejarah perdamaian dan konflik Aceh kepada siswa SMA dan SMP.
Hal tersebut dianggap penting agar generasi muda mengetahui sejarah dan menjadikan pelajaran untuk pembangunan Aceh,” pungkasnya.
Komentar Pembaca