BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak pengusaha bidang pariwisata dan industri pertanian di Australia untuk berinvestasi di Aceh.
Ia mengatakan, Aceh memiliki potensi yang begitu besar di kedua bidang tersebut.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh dalam webinar yang digelar lembaga Pusat Promosi Indonesia di Sidney pada Kamis, (12/8/2021).
“Aceh dikaruniai sumber daya alam, pemandangan indah serta budaya yang ramah. Kakao, perikanan dan minyak atsiri adalah beberapa komoditas terbaik yang diproduksi di provinsi ini. Selain itu, pariwisata dapat dimanfaatkan guna ekonomi berkelanjutan dengan bentang alam dan kekayaan budaya Aceh,” ujar Nova.
Nova mengatakan, kerja sama ekonomi berkelanjutan antara Aceh dan Australia perlu segera dilakukan, terutama kerja sama disektor-sektor potensial seperti agroindustri dan pariwisata. Pihaknya ingin mengejar perkembangan ekonomi melalui investasi, baik asing maupun domestik.
Menurut gubernur, dengan status otonomi khusus Aceh kegiatan bisnis dan perdagangan akan begitu ramah. Pihaknya selama ini terus fokus pada pembangunan melalui kerjasama dengan pihak swasta. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur seperti jalan raya, jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan pasokan listrik,” kata Nova.
Untuk mempermudah prosedur penanaman modal, reformasi struktural terutama di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan satu pintu juga telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada seluruh investor.
“Saya ingin mendorong para peserta yang terhormat dalam webinar ini untuk meningkatkan kehadiran Australia-Indonesia dengan berinvestasi di Aceh,” kata Nova.
Webinar bertema “Merebut Peluang di Bagian Barat Indonesia : Pameran Proyek Investasi Aceh” itu diikuti oleh sejumlah pengusaha Australia di bidang pariwisata dan industri pertanian.
Webinar tersebut digelar dalam rangka mempromosikan potensi Aceh di Australia, hingga bisa mendatangkan investor. Selain gubernur, acara virtual itu juga diisi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto Legowo, Direktur Pusat Promosi Indonesia di Sidney, Henry Rombe, dan Ketua Dewan Bisnis Australia – Indonesia (AIBC) Australia Barat, Jennifer Mathews.
Komentar Pembaca