BANDA ACEH – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh menyatakan angka pencandu atau mereka yang menyalahgunakan narkoba di Aceh mencapai 83 ribu orang.
“Hasil penelitian BNN dan LIPI pada 2019 didapati hasil mengkhawatirkan. Dimana jumlah pencandu narkoba di Aceh mencapai 83 ribuan,” kata Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Heru Pranoto, pada acara Pelatihan Pengembangan Soft Skill Untuk SMP Sederajat, Rabu (4/8/2021), di Kyriad Hotel Banda Aceh.
Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan, angka 83 ribuan tersebut didapat dari perbandingan jumlah penduduk dengan prevalensi yang diteliti.
Hasil penelitian, menyebutkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di Aceh mencapai 2,80 persen. Sedangkan jumlah penduduk Aceh sekitar 5,3 juta jiwa.
“Dari penelitian tersebut, Aceh sekarang ini berada diperingkat enam dari seluruh provinsi di Indonesia yang jumlahnya pencandunya sangat banyak. Bukan tidak mungkin Aceh berada diperingkat pertama, apabila kita tidak peduli” kata Brigjen Pol Heru Pranoto.
Lanjut Heru, 83 ribuan pecandu narkoba di Aceh tersebut merupakan yang tercatat dan terlibat. Jumlahnya pencandu narkoba di Aceh bisa melebihi angka tersebut.
“Pecandu narkoba ini ibarat gunung es, bahayanya tidak terlihat. Jika gunung es mencair, baru kelihatan bahaya. Bahaya narkoba ini tidak hanya merugikan pemakainya, terapi juga orang lain,” tegas Brigjen Pol Heru Pranoto.
Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat di Provinsi Aceh agar membentengi anak-anaknya sejak sedini mungkin guna mencegah mereka menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
“Upaya-upaya ini harus dilakukan sejak usia dini dengan menanamkan nilai-nilai positif, termasuk bahaya narkoba, sehingga mereka paham dan tidak akan menyentuh barang terlarang tersebut,” terangnya.
Sambung Heru lagi, di sinilah guru berperan menanamkan kebencian terhadap narkoba dalam diri anak didik sejak usia dini dan itu akan tertanam hingga mereka dewasa.
“Kebencian terhadap narkoba yang ditanam ini tidak bisa dirasakan sekarang, tetapi akan dirasakan sekian tahun ke depan. Memang hal yang dilakukan ini sepele, namun dampaknya luar biasa di masa mendatang,” tutup Brigjen Pol Heru Pranoto.
Komentar Pembaca