GENTALAMEDIA.COM, Banda Aceh – Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Drs. Raden Purwadi, SH, menegaskan, seluruh awak bus yang beroperasi di wilayah hukum Polda Aceh wajib melakukam vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan Wakapolda saat memimpin rapat kesiapan vaksinasi massal kepada para sopir dan penumpang, Selasa (13/7/2021), di Aula Ditlantas, Lamteumen, Banda Aceh.
Orang nomor dua di Polda Aceh tersebut mengatakan, untuk mencapai hasil yang maksimal, tiga perempat populasi harus melaksanakan vaksin agar pengendalian penyebaran Covid-19 bisa benar-benar diminimalisir.
“Tiga perempat populasi harus divaksin agar bisa menciptakan herd immunity, khususnya di wilayah Polda Aceh,” ucap Raden Purwadi.
Saat ini, lanjutnya, ada 1.585 sopir yang terdata di Organda. Namun, yang sudah vaksin baru 865 orang atau 55%. Artinya, masih ada 431 orang yang belum melakukan vaksin, belum lagi yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan sebanyak 244 orang.
“Ini menjadi tugas kita bersama, bagaimana caranya kita menyiapkan segala sesuatu, termasuk imbauan kepada para sopir dan penumpang agar segera ikut vaksin,” sebutnya lagi.
Sementara itu, Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol. Dicky Sondani, MH menyampaikan, target akhir bulan Juli vaksinasi terhadap awak angkutan penumpang maupun barang tercapai 100 persen.
Oleh karena itu, lanjutnya, diharapkan Kadishub membuat aturan yang mewajibkan masyarakat yang berpergian wajib vaksin.
“Yang penting tetap berkoordinasi dengan Ditlantas dan Biddokkes untuk membentuk tim secara sinergi agar melakukan vaksinasi mobile tepat sasaran,” imbuh Dicky.
Dalam rapat tersebut juga disepakati akan dikeluarkan SKB antara Dirlantas dengan Kadis Perhubungan Aceh dan Ketua Organda tentang ketentuan berpergian harus menunjukan surat keterangan vaksin dan hasil negatif swab antigen.
Selain itu juga disepakati pembatasan kapasitas kendaraan/kapal laut dan wajib vaksin untuk awak kendaraan.
Rapat tersebut ikut dihadiri Kapolresta Banda Aceh, Kabid Humas, Kabid Dokkes, Dirpolair, Ketua Organda, Dishub Aceh, Dishub kota Banda Aceh, Kepala Terminal, dan Perwakilan perusahaan Bus. Kegiatan itu juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.(Red)
Komentar Pembaca