Banda Aceh — Kasus harian konfirmasi positif Coronavirus Disease (2019) Covid-19 di Aceh bertambah 116 orang, pasien yang sembuh 78 orang, dan tujuh orang meninggal dunia. Sementara itu, hasil monitoring Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional menunjukkan tingkat kepatuhan Protokol Kesehatan (Protkes) di Aceh di bawah rata-rata nasional.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu (19/6/2021), berdasarkan data monitoring kepatuhan Protkes selama periode 7-13 Juni 2021.
“Perilaku Protkes tersebut diamati dari tingkat kepatuhan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” tuturnya.
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, personil TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku, memantau pemakaian masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di pasar, area wisata, jalan umum, permukiman, kedai/restoran (caffe/warkop), kantor, mall, terminal, dan sekolah, atau titik-titik rawan kerumunan lainnya.
Hasil pemantauan berupa laporan beserta foto dikirim secara real-time dari lokasi pemantauan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) satu data Covid-19 Nasional. Data-data laporan dievaluasi dan dianalisis secara mingguan di Bidang Data dan IT Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
Hasil analisis data monitoring periode 7-13 Juni 2021 menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker secara nasional sekitar 89,37%, dan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 88,01%. Tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh sekitar 84,07%, kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 89,40%.
Ia mengatakan, selain secara kuantitatif persentasenya masih di bawah rata-rata nasional, di tingkat regional Sumatera, Aceh menempati urutan ketujuh kepatuhan memakai masker, dan urutan kelima dari sisi kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk memutuskan penularan virus corona.
Tingkat kepatuhan memakai masker menurut provinsi di Sumatera secara berturut-turut dari yang tertinggi hingga yang terendah, yakni Jambi (95,69 %), Sumatera Utara (93,28 %), Sumatera Barat (92,68 %), Kepulauan Riau (89,51 %), Lampung (86,71 %), Sumatera Selatan (86,58 %), Aceh (84,07 %), Riau (82,78 %), Bengkulu (42,86 %), dan Bangka Belitung (39,47 %).
“Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan secara berturut-turut yakni Lampung (96,06 %), Sumatera Utara (94,44 %), Sumatera Barat (93,22%), Kepulauan Riau (91,94%), Aceh (89,04%), Jambi (85,43%), Sumatera Selatan (84,36%), Bangka Belitung (71,05%), Bengkulu (52,38%), dan Riau (47,72%),” rinci SAG.
Kemudian ia mengatakan, melihat data-data persentase di atas menunjukkan perilaku masyarakat di Pulau Sumatera tidak singkron antara kepatuhan memakai masker dengan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Daerah yang patuh memakai masker tapi kedodoran dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan, begitu juga sebaliknya.
“Sejatinya kedua unsur kepatuhan Protkes itu harus konsisten dan deviasinya tidak boleh terlalu berjarak supaya ancaman Pandemi Covid-19 ini cepat berakhir,” tutur SAG.
Data Akumulatif
Lebih lanjut ia melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 19 Juni 2021, yang telah mencapai 18.231 orang. Para penyintas yang sudah sembuh dari Covid-19 sebanyak 13.569 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.943 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 719 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah hari ini, yakni konfirmasi positif sebanyak 116 orang, pasien yang sembuh 78 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang.
Penderita baru Covid-19 yang dilaporkan bertambah meliputi warga Banda Aceh 24 orang, Pidie Jaya 16 orang, Aceh Besar 11 orang, Aceh Singkil sembilan orang, Pidie delapan orang, warga Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang sama-sama tujuh orang.
Kemudian warga Aceh Selatan lima orang, Aceh Utara empat orang, warga Langsa, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan warga Bireuen, masing-masing tiga orang. Sementara warga Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya, sama-sama dua orang.
Selanjutnya warga Aceh Timur, Sabang, dan Aceh Barat, masing-masing satu orang. Sedangkan empat orang lagi merupakan warga dari luar daerah yang mengalami gejala dan terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak 78 orang, yakni warga Banda Aceh 31 orang, Pidie Jaya 25 orang, Aceh Tengah 17 orang, warga Sabang dan Aceh Singkil sama-sama dua orang. Kemudian satu orang lagi warga Aceh Tamiang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 719 orang meninggal di Aceh,” katanya.
Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, lanjut SAG, masing-masing warga Aceh Tengah sebanyak tiga orang, warga Lhokseumawe dua orang, warga Sabang dan Nagan Raya, masing-masing satu orang.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 833 orang, meliputi 732 orang selesai isolasi, 21 orang isolasi di rumah sakit, dan 80 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19.
“Kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.526 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.309 orang, sedang isolasi di rumah 171 orang, dan 46 orang sedang diisolasi di rumah sakit,” tutupnya. Red.
Komentar Pembaca